WELCOME HOME #narasinisa

Now I'm questioning myself: apa sih sebenarnya yang aku sebut rumah? Suatu tempat, atau seseorang? Terkadang hidup ini gak kasih kita choices untuk menjawab, karena bisa jadi ya jawabannya itu 'tergantung'. Terlalu klise, but it's what I'm feeling now. I don't even know the answer. Bukan karena kita bodoh atau gimana, tapi memang keadaan yang buat kita jadi bingung sendiri mau jawab apa dan bagaimana.

Bagiku, kenyamanan dan kehangatan bisa aku dapatkan dari keduanya. Sesorang yang sudi mendengar ceritaku, mau berbagi tawanya denganku, memberiku solusi di saat aku perlu, meredam amarahku, dan ada di saat aku butuh adalah rumah. Pun suatu tempat yang sunyi, hening, nyaman, memberiku ruang untuk menyendiri dan mengevaluasi diri, mengenal diriku lebih dalam, memahami permasalahanku lebih jauh adalah rumah juga.

Entah, rumah bagiku adalah yang paling mengerti. Rumah adalah satu-satunya tujuanku untuk pulang setelah pencarian jati diri yang begitu lama dan penuh cerita. Aku ingin rumah menjadi alasanku untuk tetap punya harapan, bahwa sejauh apapun aku pergi, akan ada rumah yang menanti aku kembali. Egois rasanya kalau aku hanya mementingkan diriku saja. Tentang harga diri, hingga eksistensi. Tapi aku ingin menjadi 'rumah' untuk diriku sendiri.

Di rumahku, yang datang akan kusambut, yang pergi tak akan kuhalangi. Ucap selamat datang dan selamat tinggal bisa berjarak puluhan tahun, namun juga tak mustahil berjarak lima menit saja. Aku ingin hidup ini tidak dibuat sulit. Aku ingin kata 'rumah' menjadi sederhana: alasanmu kembali saat dunia tidak lagi memberi arti. Selamat, kepulanganmu adalah hadiah, setidaknya untuk dirimu sendiri. So, welcome home :)

Jember, 04/08/2019 10:25 PM

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Maaf, Jika Tanganku Tak Sehalus Mereka (by ARH)

ACCEPTABLE LIES OR BITTER TRUTH? (Bahasa Version)

MENGAPA RATU ELIZABETH II BISA BERTAHTA DI AMERIKA? (Annisa Rizkyta)