Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

DIALOG LINTAS AGAMA: KONSEP KETUHANAN (Annisa Rizkyta)

Dalam sebuah dialog agama, Eggi Sudjana sebagai salah satu pembicara mengangkat topik utama yakni keabsolutan Tuhan. Sebelum itu, ia memaparkan bahwa metodologi dialog harus ada standarnya. Apa itu yang dimaksud kebenaran, yang dibicarakan adalah hasil berpikir atau tidak, dan harus ilmiah. Adapun parameter yang diberikan adalah objektif, sistematis, dan toleran. Jadi tidak akan ada debat kusir. Juga ada dua hal mendasar yang disinggung, yaitu istilah-istilah yang digunakan dan metodologi sebagai pedang dalam berdialog. Agama itu seharusnya diyakini karena proses berpikir, bukan karena turunan dari orang tua. Konsep ketuhanan dan sistem ajaran untuk alam dan manusia harus bisa meyakinkan bahwa agama itu sendiri tidak bertentangan dengan akal. Jangan sampai terdoktrin oleh pikiran orang tua yang mungkin saja bisa keliru. Seperti halnya rakyat komunis, sebagian dari mereka ada yang beragama, itu menandakan bahwa mereka berpikir.  Islam menekankan iman, ilmu, dan amal. Jangan ikuti apa ya

DEMOKRASI DALAM KACAMATA TIGA AGAMA (Annisa Rizkyta)

Dewasa ini perpolitikan di dunia semakin kompleks dan general. Segala aspek kehidupan seperti ekonomi, sosial, budaya, bahkan religi selalu disangkut-pautkan dengan kepentingan politik. Kebijakan demi kebijakan dibuat oleh hukum nasional maupun internasional tidak terlepas dari politik. Terlebih kini, agama layaknya sarana untuk melancarkan strategi politik banyak orang untuk mencapai suatu tujuan dan kepentingan pribadi. Utamanya mengatasnamakan demokrasi dalam religi, membuat masyarakat kebingungan tentang apa sebenarnya nilai yang ingin disampaikan. Kedaulatan mutlak yang berada di tangan rakyat membuat kebebasan semakin tak terbatas. Inilah yang membuat masyarakat dunia terbelah menjadi dua kubu, yakni pro-demokrasi dan kontra demokrasi. Lalu bagaimana pandangan agama menyikapi sistem demokrasi yang kian berkembang dan meluas? Dalam tulisan ini, penulis akan mengemukakan pandangan tiga agama besar dunia yakni Islam, Kristen (Katolik dan Protestan), serta Yahudi terhadap keberadaan

IRAN VS IRAK: PERKARA NASIONALISME ATAU EGOISME? (Annisa Rizkyta)

Timur Tengah, saksi lahirnya tiga agama besar di dunia dan hingga kini masih tetap diagungkan umat Muslim, Nasrani, dan Yahudi di seluruh dunia. Dataran Mesopotamia yang memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah, serta kesuburan tepian sungai-sungai besar yang memakmurkan. Kawasan yang tidak akan pernah hilang dari sejarah peradaban manusia, sebab di sini banyak negara menggantungkan diri dan saling berkonspirasi untuk meraih tahta tertinggi dan menguasai apa pun yang ada di dalamnya, termasuk penguasaan atas wilayah beserta sumber daya alamnya.  Pesona Tigris dan Furat yang diimpikan banyak bangsa seringkali memicu konflik hingga perang antar penguasa. Belum lagi hasrat menguasai jalannya perekonomian dan perdagangan internasional tidak bisa dibendung oleh masing-masing pimpinan. Tarik ulur perang-damai rupanya masih didasari kepentingan-kepentingan tiap negara untuk mencapai tujuan tertentu. Jangan heran jika ada pihak lain yang menunggangi, ikut cari untung dengan iming-iming menjad

MARSHALL PLAN: PONDASI KEBANGKITAN DUNIA (Annisa Rizkyta)

Perang Dunia II merupakan penyebab kerusakan terparah dalam sejarah hingga melumpuhkan Eropa. Dapat dibayangkan bagaimana sulitnya negara-negara terdampak agar bisa bangkit seperti sedia kala. Dalam situasi tersulit ini, lahirlah suatu kebijakan yang menarik banyak pihak keluar dari jurang kehancuran, yaitu European Recovery Program atau yang lebih sering disebut Marshall Plan. Bahkan program ini juga punya peran tersendiri dalam mengantarkan Indonesia menuju kemerdekaan. Juli 1944, negara-negara sekutu melakukan pertemuan di Bretton Woods, Amerika Serikat yang akan merubah peradaban dunia. Mereka berunding untuk mencari jalan keluar demi menyelamatkan kembali dunia pasca perang. Langkah pertama yang dilakukan adalah menjadikan dollar Amerika sebagai mata uang dunia, menggantikan emas yang nilainya tidak sama di tiap-tiap negara. Yang kedua adalah membentuk International Monetary Fund (IMF) untuk menjamin stabilitas keuangan global. Selanjutnya mendirikan organisasi IBRD (International

JALAN PEMBANGUNAN: MERUBAH PENDUDUK MENJADI SDM (Annisa Rizkyta)

Merujuk pada apa yang dikemukakan oleh Alexander (1994), pembangunan (development) adalah proses perubahan yang mencakup seluruh sistem sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan budaya. Sejak diteorisasikan setelah Perang Dunia II, pembangunan sendiri sudah banyak dipelajari orang-orang terkait dengan keilmuan maupun untuk kepentingan praktis. Sebagai mahasiswa Hubungan Internasional, teori pembangunan menjadi salah satu mata kuliah yang diajarkan karena disangkut-pautkan dengan hubungan antar negara.  Diawali dengan pernyataan 'perubahan penduduk menjadi sumber daya manusia menunjukkan development'. Siapa yang disebut penduduk dan apa yang dimaksud sumber daya manusia? Penduduk diartikan sebagai sekelompok orang yang mendiami suatu wilayah. Sedangkan sumber daya manusia didefinisikan sebagai orang-orang yang dipekerjakan sebagai penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan suatu badan. Perbedaan arti antar

MENGAPA RATU ELIZABETH II BISA BERTAHTA DI AMERIKA? (Annisa Rizkyta)

Terdapat beberapa bentuk negara yang dipelajari dan dipahami, antara lain: negara kesatuan, negara federasi, negara konfederasi, negara monarki, negara oligarki, dan negara demokrasi. Tapi, apa bentuk negara Kanada jika pimpinannya adalah seorang ratu yang juga bertahta di negara lain yang bahkan berbeda benua?  Kanada adalah sebuah negara yang berlokasi di utara Amerika. Meski menempati posisi kedua sebagai negara terbesar di dunia, tapi Kanada bukanlah negara yang padat penduduk. Terkenal sebagai negara industri membuat rakyatnya hidup makmur dan sejahtera. Negara yang memiliki dua bahasa nasional ini pernah hampir kehilangan salah satu provinsinya. Quebec yang mayoritas penduduknya berbahasa Prancis mengadakan referendum tahun 1995. Namun suara terbanyak dimenangkan oleh kontra-separatis, hal itu yang membuat Kanada masih utuh sampai sekarang.  Dominion of Canada dulunya adalah bekas jajaahan Inggris dan Prancis, sekarang negara ini dikepalai oleh Ratu Elizabeth II semenjak tahun 19

KURDISTAN: NEGARA TANPA KEDAULATAN (KATANYA)

Tentu banyak orang pernah diberikan asumsi bahwa negara dapat berdiri jika terdiri dari penduduk, wilayah, pemerintahan yang berdaulat, serta pengakuan dari negara lain. Jika kurang satu saja, negara tidak dianggap negara. Namun apakah empat unsur tersebut mutlak harus dimiliki agar keabsahan dari sebuah negara dapat diakui? Kenyataannya, hanya tiga unsur konstitutif yang dinilai mutlak, sedangkan unsur terakhir yaitu pengakuan dari negara lain hanyalah pelengkap atau biasa disebut unsur deklaratif. Lantas dengan gugurnya satu kewajiban, itu artinya bisa saja suatu gabungan dari ketiga unsur yang tadi berlenggang menjadi negara yang tegak. Sebagai contoh nyata, kita tentu pernah mendengar bangsa Kurdi atau Kurdistan. Bangsa dari dataran Mesopotamia dengan penduduk sekitar 30-38 juta jiwa yang tersebar, khususnya di wilayah irisan Turki, Irak, Iran, dan Suriah. Hampir keseluruhan Timur Tengah memusuhi bangsa ini, tidak ada yang mengakui keberadaan bangsanya. Bahkan, Pemerintah Irak hany

MALAYSIA MELESAT JAUH, INDONESIA BARU MAU BANGUN SDM (Annisa Rizkyta)

Mengutip dari Kemenkeu.go.id , di sela-sela pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G20 di Jepang pada Sabtu, 08/06/2019, Menkeu Sri Mulyani Indrawati dengan Menkeu Australia Josh Frydenberg melakukan pertemuan bilateral antara kedua negara. Menkeu Sri Mulyani memaparkan bahwa Indonesia masih tetap fokus pada pembangunan infrastruktur baik di Pulau Jawa maupun di luar Jawa. Dari infrastruktur dan sektor lain, ia menghighlight pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal 1 (Q1) yang mencapai 5,07%. Hal ini bertolak belakang dengan pernyataan Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas yakni Bambang Brodjonegoro yang menegaskan bahwa fokus Pembangunan 2020-2024 tak lagi terpusat pada infrastruktur, melainkan kualitas sumber daya manusia (SDM) "Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2020 sebagai RPJMN 2024 mengambil tema peningkatan SDM dalam pertumbuhan berkualitas," Bambang menyebutkan dalam Forum Perencanaan Musyawarah Perencanaan Pemb