'KITA' DAN 'MEREKA': AKAR RASISME YANG NYATA

Senin pagi (2/8/2019), Badan Eksekutif Mahasiswa FISIP Universitas Jember menggelar diskusi "Pentingnya Menjaga Keutuhan NKRI" dengan menggaet pembicara sekelas peneliti senior: Nino Viartasiwi, M.A., Ph.D. Dalam kesempatan itu, mereka mengangkat isu nasional yang sedang panas-panasnya diperbincangkan, demi memupuk kesadaran dan kepedulian mahasiswa terhadap fenomena sosial yang terjadi.

Isu Papua, pembahasan yang sangat sensitif sekaligus menarik untuk diangkat dan diulas lebih dalam. Menurut Nino, rasisme merupakan bentuk diskriminasi terhadap perbedaan ras, asal-usul, agama, dan yang lainnya. Rasisme yang ditujukan pada orang asli Papua saat ini adalah rasisme yang terstruktur dan sistematis, karena bahkan aparat pun terlibat di dalamnya. Namun terlepas dari hal itu, lulusan Ritsumeikan University, Kyoto Japan ini mengemukakan apa-apa saja yang dapat memantik rasisme, antara lain: prejudis rasial, dimana suatu kelompok menganggap kelompok lain adalah sebuah ancaman hingga mereka harus disingkirkan; chauvinistic view, saat suatu grup menilai bahwa grup itulah yang terbaik, hingga mereka hanya ingin bergaul dengan orang-orang yang "serupa"; juga interaksi negatif yang dibangun dengan menciptakan stereotype buruk tentang orang lain tanpa mengenal dan mempelajari lebih jauh tentang suatu kelompok; dan banyak hal lagi.

Nino juga secara tegas mengatakan bahwa grouping adalah akar rasisme yang marak terjadi. Adanya kita dan mereka menjadi benteng pemisah yang kemudian meretakan slogan Bhineka Tunggal Ika yang digaungkan di Indonesia.

Menanggapi salah satu pertanyaan mahasiswa tentang apa yang harus mahasiswa lakukan untuk melawan rasisme, ia menambahkan bahwa mahasiswa harus menjadi agen perubahan, mahasiswa harus bisa merangkul perbedaan, menjadi teman tanpa memandang perbedaan, dan mengkaji lebih dalam tentang apa makna sebenarnya dari toleransi.

Creator & editor: Annisa Rizkyta (Mahasiswa Hubungan Internasional UNEJ 2019)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Maaf, Jika Tanganku Tak Sehalus Mereka (by ARH)

ACCEPTABLE LIES OR BITTER TRUTH? (Bahasa Version)

MENGAPA RATU ELIZABETH II BISA BERTAHTA DI AMERIKA? (Annisa Rizkyta)