SUKA DUKA ANAK IPA YANG NEKAD KULIAH HI
Dari dulu sampai sekarang, kalau ditanya SMA-nya jurusan apa dan aku jawab IPA, pasti bakal disebut "murtad" karena belok dari Saintek ke Soshum. Ada juga yang bilang "anak IPA ya kuliahnya IPA lagi aja, jangan ngambil lapak orang". Obrolan itu kayanya sudah jadi lumrah di kalangan pelajar dan mahasiswa Indonesia. Aku pribadi kurang setuju kalau disebut ngambil lapak orang karena dalam prosesnya juga perlu effort besar, alias bukan sulap bukan sihir. Jadi daripada label "murtad", aku lebih senang menyebutnya "hijrah". Transisinya pun tidak mudah, ibarat kata kita harus belajar dari nol lagi. Satu hal yang paling aku pikirkan adalah ilmu-ilmu saintek kemarin mau dikemanakan? Rasanya gak mungkin kalo kita bikin esai tentang kesetaraan gender pake rumus hidrokarbon. Jurusan Hubungan Internasional jadi pelabuhan terakhir setelah ditolak di Teknik Kimia dan Planologi. Jadi jangan berpikir saya tidak berusaha untuk mencari jurusan yang linier dengan